Jumat, 11 Agustus 2017

Taman Nasional Baluran, Afrika ala Indonesia



Negara Afrika memang terkenal dengan padang savana yang luas dengan satwa-satwa liar. Nah, bagian kalian para traveler yang ingin menikmati pemandangan padang savana yang luas kalian tidak perlu jauh-jauh pergi ke Afrika, datang saja ke Taman Nasional Baluran. Secara administratif Taman Nasional Baluran termasuk dalam wilayah Situbundo lebih tepatnya terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Tetapi lebih dekat dari Banyuwangi karena letaknya memang berada di perbatasan antara Banyuwangi dan Situbondo.



Hamparan Padang Savana


Taman Nasional Baluran ini juga terkenal dengan julukan Africa Van Java, karena terdapat padang savana yang luas dan penuh dengan satwa liar diantaranya ada rusa, burung merak, kerbau, banteng, dan monyet ekor panjang. Sejauh perjalanan mulai dari pintu gerbang masuk Taman Nasional Baluran akan melewati jalan bebatuan, pohon-pohon kering dan sejauh mata memandang akan tanpak padang tandus yang luas. Nama dari taman nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah tersebut yaitu Gunung Baluran.
Petualangan pertama pergi ke Taman Nasional Baluran saya berangkat dari Banyuwangi bersama dengan tiga teman pada saat itu. Perjalanan dari pusat kota Banyuwangi sampai ke pintu gerbang Taman Nasional Baluran di tempuh kurang lebih selama 1 jam. Sebelum masuk ke kawasan baluran diharuskan membeli tiket masuk dan tiket parkir terlebih dahulu.
Pada saat akan masuk ke kawasan Baluran, kita diberhentikan sejenak oleh salah satu aparat kepolisian karena waktu itu akan ada rombongan salah satu Menteri Republik Indonesia akan melintasi jalan yang pada saat itu akan menghadiri Jambore Nasional di lapangan yang letaknya tidak jauh dari pintu gerbang masuk kawasan hutan Baluran. Setelah rombongan menteri sudah tiba dilokasi kita di perbolehkan untuk masuk ke kawasan hutan Baluran.
Perjalanan kita lanjutkan memasuki hutan Baluran yang lebat sepanjang kurang lebih 9 km, dengan melewati jalan bebatuan yang cukup menantang dan diharapkan tetap berhati-hati. Sepanjang perjalanan kita melihat satwa liar yang sedang berada di sekitar rimbunan hutan Baluran seperti monyet ekor panjang, burung merak, ayam hutan, kancil dan lain-lain.  Setelah melewati hutan yang cukup panjang kita sampai pada kawasan padang savana yang luas dan indah yaitu Padang Savana Bekol.
Di Savana Bekol tampak beberapa pengunjung sedang melakukan foto-foto di sekitar kawasan tersebut dengan pemandangan hamparan padang savana, hutan, dan Gunung Baluran. Padang Savana Bekol ini memiliki luas sekitar 300 Ha dari total 10 ribu Ha luas savana di Baluran. Di Savana Bekol ini kita juga menjumpai kawanan satwa liar yang sedang  melintasi jalan seakan tidak peduli dengan orang berada di sekitarnya.

Pemandangan Padang Savana Bekol


Dari Savana Bekol perjalanan selanjutnya adalah menuju Pantai Bama yang berjarak sekitar 3 KM. Selama perjalanan kita melewati padang savana dan sedikit hutan. Di sekitar pantai Bama ada gerombolan monyet liar, diharapkan bagi pengunjung jangan membawa makanan di tangan terbuka karena gerombolan monyet ini akan terus mengikuti pengunjung tersebut sampai mereka memberikan makanannya dan juga jangan meninggalkan apapun di kendaraan bermotor karena gerombolan monyet liar ini akan mengambil barang-barang pengunjung yang tertinggal.

Menikmati hembusan angin Pantai Bama

 
Kita melanjutkan berjalan-jalan disekitar pantai dan menikmati pemandangan Pantai Bama yang sangat indah dengan pasir putih sepanjang 300 m serta air lautnya bersih dan bening. Setelah puas menikmati pemandangan di sekitar pantai perjalanan selanjutnya adalah menuju hutan bakau yang lokasinya tidak jauh dari pantai Bama, ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih selama 5 menit.

Kawasan hutan Mangrove



2 komentar:
Write komentar